Dampak Negatif Perfeksionisme yang Berlebihan
From the Desk of Amhar Maulana Arifin,
Subject: Dampak buruk Perfeksionisme
(Artikel ini adalah part I dari trilogi artikel tentang perfeksionisme negatif )
(Artikel ini adalah part I dari trilogi artikel tentang perfeksionisme negatif )
Perfeksionisme adalah suatu karakter
kepribadian ketika seseorang menerapkan standar yang terlalu tinggi akan suatu
hal dan berusaha untuk memperoleh kesempurnaan dalam hal tersebut. Standar yang
ia terapkan tidak sesuai dengan keadaan sekitar dan kemampuannya karena terlalu
tinggi. Dan yang paling menyakitkan, seorang perfeksionis sering kali melakukan
evaluasi yang berlebihan.
Pefeksionisme bagaikan pedang dengan dua sisi yang tajam, di satu sisi perfeksionisme bisa berdampak positif (perfeksionisme positif), dan di sisi lain bisa berdampak negatif (perfeksionisme negatif atau over-perfectionism). Perfeksionisme positif dapat menjadi stimulus seseorang untuk
berprestasi dan menjadi motivasi yang sangat besar untuk meraih kesempurnaan. Sedangkan perfeksionisme negatif adalah sisi gelap yang sangat berbahaya. dan sayangnya sisi gelap perfeksionisme ini sering kali lebih tajam dari pada sisi positifnya. akhirnya banyak orang yang melukai dirinya sendiri karena perfeksionisme. sisi negatif ini bagaikan virus yang menjangkiti pemiliknya. semakin dibiarkan akan semakin kuat dan melumpuhkan motivasi dan produktivitas. Walaupun memiliki standar yang tinggi adalah suatu kebaikan, tetapi biaya oportunitas yang harus dikorbankan untuk memperoleh
standar yang tinggi tersebut kadang lebih besar dari hasil yang akan diperoleh. Perfeksionisme bisa mengakbatkan penyakit psikis maupun psikologis. Karena terlalu banyak dampak buruk yang bisa muncul akibat perfeksionisme ini,
akhirnya bisa dikatakan bahwa perfeksionisme adalah penyakit hati yang harus
segera dimusnahkan. Berikut ini adalah dampak buruk dari perfeksionisme.
1. PERFEKSIONISME MENGHENTIKAN
PROSES
Perfeksionisme sering kali
membuat kita tidak bisa merealisasikan impian kita yang sebenarnya bisa dicapai.
Contohnya, seorang calon pengusaha rental mobil, ia sedang merancang business
plan untuk usahanya tersebut. Karena jiwa perfeksionisme yang tinggi, ia berhasrat
untuk membuat rencana bisnis yang sempurna dan tanpa cacat sedikit pun. Ia berencana
melakukan penelitian ke seluruh rental mobil yang ada di Indonesia untuk
mengetahui tingkat persaingan usaha rental mobil. Ia juga berencana mencari data
dari berbagai dealer mobil tentang pergerakan harga mobil, tingkat penjualan dari
tahun ke tahun, dan berbagai data lainnnya untuk mengetahui tren perkembangan usaha
otomotif di Indonesia dan kaitannya dengan usaha rental mobil. Memang hal-hal
tersebut sangatlah baik karena rencana yang tidak sempurna adalah merencanakan
ketidaksempurnaan, tapi karena perfeksionisme, kesempurnaan itu sangatlah
tinggi sehingga bagaikan angan-angan. Bisa dibayangkan, melakukan riset ke
seluruh rental mobil di Indonesia saja butuh waktu dan biaya yang besar. Belum lagi
jika terjadi banyak kendala. akhirnya yang hilang bukan sekedar materi, tapi
yang paling bahaya adalah hilangnya rasa percaya diri dan semangat. Sehingga bisa
menghentikan usaha yang ia rancang.
2. PERFEKSIONISME MENAHAN LANGKAH
Pernahkah anda tidak mau masuk sekolah
karena belum menyelesaikan tugas? Pernahkah anda tidak jadi mengikuti lomba
yang sebenarnya anda mampu mengikutinya karena merasa belum memiliki persiapan
yang sangat sempurna? Pernahkah anda membatalkan presentasi dan berpura-pura
sakit karena belum menguasai beberapa bagian yang akan anda presentasikan? Pernahkah
anda tidak berani mengungkapkan pertanyaan atau ide anda dalam suatu seminar
maupun diskusi karena merasa apa yang ada dipikiran anda tidak sempurna? Jika jawaban
anda ya, selamat, anda adalah perfeksionis. Perfeksionisme yang menahan langkah
anda. Inilah salah satu dampak yang paling buruk dari perfeksionisme. Perfeksionisme
yang mengakibatkan lenyapnya kesempatan emas, sehingga kesempatan tersebut
diambil oleh mereka yang mau melangkah untuk mengambilnya.
3. PERFEKSIONISME MENGAKIBATKAN PENUNDAAN
Seperti pada artikel “Penyebabdan Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda”. Tugas yang kompleks adalah penyebab
seseorang menunda pekerjaan. Seorang perfeksionis, karena standarnya yang
tinggi, akhirnya ia harus melakukan beberapa tindakan yang sangat kompleks
untuk dilaksanakan. Sehingga ia rentan untuk menunda pekerjaannya. Dengan tugas
yang kompleks bisa muncul rasa malas yang akhirnya tidak bisa dilaksanakan
sesuai yang diharapkan.
4. PERFEKSIONISME MENYAKITI JIWA
Ada orang yang menangis ketika mendapat
rata-nilai rata ujian nasional 80. Ada juga orang yang putus asa dan merasa
rendah diri ketika gagal dalam suatu kompetisi. bahkan ada juga yang bunuh diri
karena melakukan kesalahan kecil dalam suatu konser. Hal-hal tersebut adalah
contoh bagaimana perfeksionisme menyakiti jiwa. Perfeksionisme bisa
mengakibatkan rendah diri, patah semangat, depresi, putus asa, kesedihan, penderitaan, dan
berbagai hal lainnya. Orang yang perfeksionis sangat rentan dengan hal-hal negatif
tersebut. Mungkin bisa saja orang tersebut baik-baik saja dalam beberapa
kondisi, tetapi ketika mengalami kegagalan, ia bisa terhempas.
Demikian empat dampak buruk
perfeksionisme. Pada artikel selanjutnya (part II) dibahas tentang bagaimana
cara mengenali apakah diri anda telah terjangkit over perfeksionisme atau tidak. dan pada part III akan dibahas solusi untuk mengendalikan over perfectionism agar kembali menjadi positif.
Klik judul berikut ini untuk membaca artikel tentang perfeksionisme negatif part II
Respectfully,
Amhar M. A.