Tips Mengidentifikasi Perfeksionisme yang Over dalam Diri
From the desk of Amhar Maulana Arifin
Subject. Cara mengetahui / mengenali perfeksionisme dalam diri
(Artikel ini adalah part II dari trilogi artikel tentang perfeksionisme negatif )
Pada artikel sebelumnya (dampak negatif perfeksionisme) telah dibahas tentang bagaimana perfeksionisme bisa
mencederai diri yang dalam istilah amhard inspire disebut over-perfeksionisme
atau perfeksionisme yang berlebihan. Maka pada artikel ini akan dibahas tentang
cara mengenali apakah diri anda telah terjangkit virus perfeksionisme yang berlebihan
atau tidak.
Berikut ini merupakan ciri-ciri
bahwa kita telah terjebak dalam perfeksionisme yang melebihi batas wajar (over).
Batas ini sangatlah relatif tergantung keadaan diri masing-masing dan
lingkungan sekitar. Tapi anda bisa mengenali tanda-tanda anda
telah terjangkit perfeksionisme yang berlebihan dengan mempertimbangkan enam
hal berikut ini.
1. MENGKRITISI BANYAK HAL (DENGAN BERLEBIHAN)
Anda mulai mengkritisi banyak hal
yang sebenarnya jarang dikritisi orang yang memiliki keadaan sama seperti anda
tapi tidak perfeksionis. seperti mengkritik teman-teman anda yang anda rasa
tidak sesuai dengan standar wajar yang anda yakini. Jika anda seorang atasan,
anda mulai mengevaluasi bawahan anda bahkan hampir keseluruhan bawahan sering dievaluasi karena merasa
banyak sekali kesalahan yang telah terjadi. Selain itu, anda juga mulai mengkritisi keadaan lingkungan yang tidak sesuai dengan harapan anda, bahkan
anda pun bisa mengkritisi hal-hal yang berkaitan dengan diri seperti anda
merasa tidak nyaman dengan sepatu anda yang terkena sedikit debu, tidak suka
dengan gaya rambut acak-acakan sekarang ini, dan lain-lain.
2. INGIN MENUNJUKKAN YANG TERBAIK ATAU DIAM (DENGAN
BERLEBIHAN)
Ciri nomor dua ini mengakibatkan
banyak orang kehilangan kesempatan emas. Ia menyia-nyiakan berbagai kesempatan
hanya karena merasa bahwa diri belum sempurna. Berbagai kesempatan emas hilang
begitu saja karena takut gagal dan tidak sempurna. Ia takut mengevaluasi diri
di masa depan karena tidak bisa mencapai standarnya yang tinggi dengan sempurna.
Contohnya dalam suatu forum diskusi, Mr. Perfeksionis memiliki ide brillian yang
ingin diungkapkan. Tapi ia belum berani mengungkapkan karena ingin menyampaikannya
dengan retorika dan susunan kalimat/kata yang sangat baik, berpengaruh, dan
mengagumkan. Jika diasumsikan kesempatan untuk mengungkapkan ide hanya 5 menit. Sedangkan
ia membutuhkan waktu hingga 7 menit untuk memperoleh kata-kata yang baik dan
mengagumkan. Akhirnya kesempatan tersebut hilang begitu saja. Inilah ciri
seorang perfeksionis yang over. Mengharapkan kesempurnaan yang tinggi tapi akhirnya
tidak bisa meraih kesempurnaan tersebut karena keterbatasan.
3. SERING MENUNDA BANYAK HAL
(KARENA TAKUT TIDAK SEMPURNA)
Sering kali seorang perfeksionis
menunda mimpi-mimpi dan planning yang sudah dirancangnya, mereka menunda tindakannya
karena merasa takut akan kegagalan. Mereka juga menunda karena khawatir jika hasil
usahanya berada di bawah standar. Planning tersebut menjadi sangat kompleks karena
jiwa perfeksionisnya sehingga sulit untuk diselesaikan. Akhirnya muncul rasa
malas dan ingin menunda.
4. SENSITIF DENGAN KRITIKAN
Seorang Over-perfeksionis sangat sensitif
dengan kritikan. Ketika ada seseorang mengkritiknya, ia akan merasa sakit hati
dan merasa rendah diri. Ia juga kadang memandang orang yang mengkritiknya sebagai
musuh yang tidak menyukainya. Akhirnya sering kali orang-orang sekitarnya
menganggap over-perfeksionis adalah orang yang sombong dan merasa dirinya paling
sempurna.
5. BERSIKAP TERTUTUP DENGAN ORANG
SEKITAR
Karena takut akan memperoleh
kritikan, cemoohan, dan selalu ingin menunjukkan diri yang terbaik kepada orang
lain, seorang perfeksionis sering menutup diri dari menceritakan penderitaan,
kesulitan, kekurangan, dan permasalahan yang ada pada dirinya. Ia juga cenderung
menjaga jarak dengan banyak orang dan hanya berharap orang lain bisa melihat
keluarbiasaan yang ada pada dirinya.
6. SENANG DENGAN KOMPETISI YANG
TERUKUR
Seorang perfeksionis lebih senang
berada di zona kompetisi yang terukur. Contohnya di kampus yang ada rentang
nilai A hingga E, di sekolah yang ada skor Antara 0-100. Tapi di dunia luar,
mr. over-perfeksionis merasa tidak nyaman karena kompetisi tidak terukur dengan
sempurna. Sehingga ia merasa bahwa usahanya kerasnya tidak memperoleh hasil
yang memuaskan karena tidak ada nilai dan pembanding.
Demikian cara mengidentifikasi
apakah diri anda telah terjangkit over-perfeksionisme. Jika anda telah
merasakan minimal salah satu dari enam hal di atas, terus terhubung dengan
Amhard Inspire. pada artikel selanjutnya penulis telah menuliskan solusi untuk
mengendalikan perfeksionisme yang berlebihan. silakan klik link di bawah ini:
Respectfully,
Amhar M.A.