Memahami Esensi Persaingan yang Sebenarnya
From the desk of Amhar Maulana Arifin
Subject: Mengenali arti / makna persaingan
yang sehat dan positif
Kita hidup di era yang penuh dengan hangatnya
kecamuk kompetisi. Persaingan baik antar individu maupun kelompok semakin menyeruak
seakan tidak kenal lelah mencari tahu siapa yang berhak memimpin dan siapa yang
berhak di belakang. Persaingan ini mengakibatkan banyak yang harus bekerja
keras memforsir tenaga, waktu, dan pikiran untuk menang. Juga ada sebagian yang
menyerah dalam persaingan lalu membiarkan dirinya terbawa arus kehidupan.
Sebagian ada yang memiliki hasrat untuk sukses tetapi hanya setengah-setengah
sehingga hanya hangat di awal. Sebagian orang menganggap bahwa kemenangan tidak
ada artinya, tapi sebagian lagi menganggap bahwa kemenangan adalah segalanya. Rupa
kehudupan bernuansa persaingan ini mengakibatkan alam harus menentukkan siapa
yang berhak menjadi pemimpin dalam persaingan dan siapa yang berhak menjadi pihak yang gagal
dalam persaingan.
Persaingan bagaikan dua sisi mata uang, di satu
sisi persaingan memberikan pengaruh positif, tapi di sisi lain persaingan
mengakibatkan dampak buruk. Persaingan akan memberikan dampak positif jika
persaingan adalah persaingan yang sehat dan dalam kebaikan. sedangkan
persaingan akan memberikan dampak buruk ketika persaingan tersebut bernuansa
kecurangan dan motif-motif keburukan. Sayangnya sekarang ini kita harus
menghadapi dunia persaingan yang kadang sehat dan sering kali tidak sehat.
selain itu, kesalahan memahami esensi persaingan mengakibatkan setiap orang
mengedepankan ego-nya untuk menjadi nomor satu.
Pada esensinya, persaingain merupakan gabungan dari
individu-individu yang tergabung dalam suatu tatanan yang saling berusaha untuk
mencapai suatu target tertentu. Setiap individu dalam persaingan akan
memperoleh dampak positif jika mereka bersaing dalam kebaikan. Bukan sekedar
objeknya, tapi subjeknya (pelaku persaingan) harus positif, sehingga persaingan
bukanlah permusuhan, tapi merupakan kerjasama untuk meraih kesuksesan bersama.
Karena bagaimanapun, pemenang dalam persaingan adalah mereka yang mampu
menebarkan nilai-nilai positif.
Arti persaingan yang sebenarnya bukanlah bagaimana
untuk menjadi yang nomor satu, tapi bagaimana kita berjuang mengerahkan
kemampuan puncak. Ketika mengerahkan kemampuan puncak dalam persaingan kita
telah memenangkan banyak hal. Bukan sekedar penambahan skill maupun pengalaman,
tapi bersiaplah karena Allah swt telah menyiapkan sebundel reward bagi
mereka yang bersaing dalam kebaikan. Reward bukanlah bagi pemenang
persaingan, tapi buat mereka yang telah mengerahkan kemampuan puncak.
Saat ini banyak orang menganggap bahwa persaingan
adalah hal yang kotor dan melelahkan. Padahal jika persaingan tersebut adalah
persaingan yang benar-benar sehat dan dengan mindset yang benar, justru akan
berdampak positif terhadap pengembangan diri. Sebenarnya kegagalan adalah milik
mereka yang takut bersaing dalam hidup. Maka berani hidup, maka harus berani
bersaing.
Persaingan akan meningkatkan kompetensi mereka yang
bergabung di dalamnya. Ketika anda bersaing dalam bisnis, Anda akan memperoleh
banyak tambahan keunggulan karena semakin terlatih dan berjuang keras
mengembangkan usaha agar maju. Anda juga akan semakin ditempa karena lingkungan
anda, karena persaingan merupakan motivasi eksternal yang akan mendorong kita untuk
lebih mengerahkan kemampuan puncak.
Tetapi, banyak orang yang salah kaprah dalam
bersaing. Hasrat ingin menjadi nomor satu biasanya mengakibatkan sebagian orang
melakukan banyak cara agar bisa menjadi pemenang. Selain itu, memahami bahwa
tujuan persaingan adalah menjadi nomor satu mengakibatkan banyak orang patah
arang di awal, akhirnya dia tidak meraih prestasi yang biasa-biasa saja hidup. bahkan ketika gagal ia akan mengalami kegundahan 'akut' karena tidak mencapai apa yang ia usahakan.
Pemenang adalah orang yang memenangkan, maksudnya
bukan memenangkan nomor satu, itu hanyalah bunga dari kemenangan, tapi
kemenangan sesungguhnya adalah bagi mereka yang telah mengerahkan kemampuan
puncak dalam persaingan. Sehingga dengan mengerahkan kemampuan puncaknya
tersebut, ia bisa memperoleh banyak pengembangan, bahkan sparring partner-nya
(mitra tanding) akan memperoleh banyak manfaat dari persaingan tersebut.
Saingan bukanlah lawan, tapi partner (partner),
itulah mengapa istilah sparring partner lebih sering digunakan
dibandingkan lawan. Kita mengenal istilah partner dalam bekerja, partner dalam
belajar, dan partner dalam berbisnis. Partner tersebut bukan berarti mereka
yang selalu mendukung kita secara langsung, tapi mereka yang sebenarnya
bersaing dengan kita pun adalah pendukung kita secara tidak langsung.
Berdasarkan pemaparan penulis diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pada hakikatnya, persaingan bukanlah bagaimana untuk
menjadi yang terdepan, tapi bagaimana kita bisa mengerahkan kemampuan puncak
untuk menjadi lebih baik dengan sebelumnya. Saingan bukanlah musuh, tapi
merupakan sparring partner yang secara tidak langsung akan berdampak
positif bagi kita untuk berusaha lebih keras. Dengan demikian maka akan
tercipta mutualisme yang menjadikan setiap orang lebih baik. dengan memahami
esensi persaingan tersebut, kita akan berani untuk bersaing, berani keluar dari
zona kenyamanan, dan berani untuk mengembangkan diri lagi di dunia yang penuh
dengan “pertarungan” yang saling menguntungkan.
Respectfully,
Amhar Maulana Arifin