Menciptakan Kebahagiaan dan Kesulitan Hidup yang Berkualitas
From the desk of Amhar Maulana Arifin
Subject: Membangun Kebahagiaan dan Kesulitan Hidup yang Berkualitas
Saat ini, banyak
individu yang berusaha mencari kebahagiaan. Dalam doa, harapan, maupun usaha,
kebahagiaan dunia menjadi tujuan yang utama. Padahal sebenarnya kebahagiaan dan
kesulitan manusia takarannya adalah sama. Tidak ada kebahagiaan yang kekal,
tidak ada pula kesusahan yang kekal. Semuanya telah memiliki ukuran yang pas. dengan
demikian mencari kebahagiaan bukanlah tujuan yang utama dalam hidup, jikalau kebahagiaan
itu diraih tetap saja akan datang kesulitan di kemudian hari. Jika ingin
mencari kebahagiaan dan kesulitan yang kekal, tempatnya hanya di akhirat kelak.
Manusia diciptakan
dengan paket kesusahan dan kemudahan yang sama. Takaran ini adalah ketentuan pasti
yang tidak dapat diganggu gugat lagi. Kemanapun arah hidup yang dipilih,
kesulitan dan kesenangan akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidup. Ke ujung
dunia manapun dilalui, fluktuasi perasaan antara susah dan senang akan selalu
terjadi. hal ini menjadi bukti bahwa manusia selalu berada pada siklus perubahan
perasaan antara kesenangan dan kesulitan yang seimbang.
Tapi ada
perbedaan antara orang hebat dan orang lemah. Orang hebat adalah mereka yang
memiliki kebahagiaan yang berkualitas dan kesulitan yang berkualitas, sedangkan
orang lemah adalah yang memiliki kesulitan yang tidak berkualitas dan
kebahagiaan yang tidak berkualitas. Dengan demikian, jika ingin sukses, jangan mencari
kebahagiaan, karena kebahagiaan dan kesulitan takarannya seimbang, tapi carilah
kebahagiaan yang berkualitas dan kesulitan yang berkualitas. Semakin berkualitas
kesulitan dan kebahagiaan kita, maka hidup pun semakin berkualitas.
Ada satu cara
agar kebahagiaan dan kesulitan kita berkualitas yaitu dengan memaksimalkannya. Caranya
adalah dengan mengarahkan kesenangan dan kesulitan untuk berada pada track yang
sesuai dengan tujuan hidup kita. Maksudnya adalah bagaimana agar kita
menghadapi setiap kesulitan dan kesenangan yang sesuai dengan proses meraih
tujuan hidup. Contohnya, jika ingin menjadi seorang ekonom, maka berusahalah
untuk meraih kesulitan yang sesuai dengan harapan untuk menjadi ekonom. Berdoalah
agar diberi permasalahan yang berkaitan dengan perjalanan kita untuk menjadi
ekonom. Misalkan, kesulitan dan cobaan dirasakan ketika akan mengikuti Scientific
Writing Competition dalam bidang ekonomi, atau ketika melakukan penelitian di
bidang ekonomi, tentunya kesulitan ini adalah anugerah karena dengan keadaan ini
dapat mendorong ia untuk berusaha mengerahkan kemampuan puncak sehingga
kemampuannya untuk menjadi seorang ekonom menjadi meningkat. Hidup menjadi semakin
berkualitas karena mampu mengendalikan kesulitan dan kemudahan pada track yang
sesuai.
Hampir seluruh
orang yang sukses di dunia ini berada pada kondisi yang sama, mereka mengalami kesulitan
dan kebahagiaan pada jalan hidup mereka. Umar bin Khattab adalah seorang amirul
mukminin, salah satu dari kebahagiaan terbesarnya adalah ketika mendengar kabar
baik tentang kemenangan islam, dan salah satu dari kesulitannya adalah ketika
ia harus menyelesaikan perkara umat dengan penuh tanggung jawab. Dari hal ini
kita bisa memperoleh informasi bahwa umar bin khattab memiliki kesulitan dan kebahagiaan
sesuai dengan profesinya sebagai amirul mukminin. Ia menjadikan tugas sebagai
amirul mukminin menjadi kesulitan dan tantangan utamanya. Dengan demikian, dikarenakan
paket masalah dengan kebahagiaan itu takarannya sama, maka ketika ada individu
yang sengaja mencari kesulitan hidup yang sesuai dengan profesi dan tujuan
hidupnya, maka kecil kemungkinan bagi kesulitan lain yang tidak sesuai dengan
tujuan hidup untuk ikut masuk ke dalam perasaannya. Ia sudah mengalokasikan hampir
seluruh pikiran, tenaga, bahkan harta pada jalan hidup yang ia pilih, maka
kemungkinan besar kebahagiaan pun akan muncul pada jalan hidupnya tersebut.
Hal yang penting
yang harus dilakukan adalah bagaimana cara mengaitkan kesulitan dan kemudahan
agar sesuai dengan tujuan hidup. Contohnya, satu keputusan yang penulis rasakan
telah menciptakan banyak perkembangan dalam kualitas hidup penulis adalah bahwa
sejak kecil penulis memutuskan untuk mengaitkan kebahagiaan penulis dengan prestasi
dan pencapaian dalam belajar. Selain itu penulis juga mengaitkan kesulitan hidup
dengan kesulitan dan tantangan dalam belajar. Dengan melakukan integrasi ini,
penulis merasa bahwa belajar membuat penulis bahagia, menciptakan perasaan puas,
menyediakan sesuatu untuk menjadi bekal kelak. Tapi di sisi lain, rasa kesusahan
muncul ketika terdapat kendala dalam belajar. Bahkan kadang kesulitan tersebut
sengaja dicari agar kesulitan lain tidak memiliki kesempatan untuk masuk. Akhirnya
dengan menerapkan konsep ini, kebahagiaan dan kesulitan bisa didapatkan dalam proses
belajar. Dengan menghabiskan kesulitan hidup pada satu tujuan hidup, maka peluang
bagi kesulitan hidup lainnya untuk masuk semakin kecil. Begitu juga dengan
kesenangan, dengan menghindari bersenang-senang berlebihan pada suatu hal yang
tidak ada kaitannya dengan tujuan hidup, maka proporsi kesenangan yang akan
kita dapatkan dalam proses pencapaian tujuan hidup kita menjadi semakin kecil. Oleh
karena itu, kerahkanlah kesulitan dan kesenangan pada hal yang sesuai dengan
tujuan hidup kita.
Jangan salah
mengaitkan kesulitan dan kesenangan dalam hidup. Jika salah sedikit saja dapat
berpengaruh terhadap kehidupan kita. Banyak orang yang mengaitkan kesenangan
hidup dengan hura-hura, akhirnya persediaan paket kebahagiaannya habis
direnggut oleh aktivitas hura-huranya. Ada juga yang mengaitkan kesulitan
hidupnya pada hal yang salah. Misalkan dikaitkan dengan depresi, bad mood,
galau, kecanduan obat-obat terlarang, dan lain-lain. tentunya kehidupan akan semakin
tidak berkualitas.
Maka, pelajaran
apa yang bisa kita ambil dari realitas ini? Tentunya: Kita dapat memanfaatkan
kekuatan kesulitan dan kesenangan untuk mengubah hampir apapun yang ada dalam
hidup kita. Semakin berkualitas kebahagiaan dan kesulitan dalam hidup kita,
maka semakin berkualitas kehidupan kita. Kualitas seseorang dapat diukur dari jenis
kesulitan dan kebahagiaan yang ia rasakan. Ingatlah bahwa kita dapat merubah
apapun yang ada dalam hidup kita dengan mengontrol seperti apa bentuk kesulitan
dan kesenangan yang kita rasakan. Karena pada hakikatnya manusia memiliki
kehendak untuk melakukan perubahan, dan setiap kehendak berada dibawah kendali Penciptanya.
Bangunlah kebahagiaan dan kesulitan yang berkualitas untuk meraih hidup yang
berkualitas.